PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
Dosen : Siti Saidah, Skom., MMSI.
Nama : Muhammad Anugrah Awwal Ramadhan
NPM : 54415508
Kelas :
4IA12
Tugas : Pencatatan Keuangan Sederhana
Fakultas Teknologi Industri / Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Informasi akuntansi
mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha
kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang
andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil,
antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, dan lain-lain. Dalam
hubungan usaha kecil dengan pemerintah dan kreditur (bank), penyediaan
informasi akuntansi juga diperlukan. Kewajiban menyelenggarakan pencatatan
akuntansi yang baik bagi usaha kecil di Indonesia sebenarnya telah tersirat
dalam undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dan dalam undang-undang
perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya
pencatatan dan penyelenggaraan informasi akuntansi bagi usaha kecil, walaupun
dalam kenyataan desakan hukum (law enforcement) dari regulator belum memadai
(Pinasti 2007).
Setiap perusahaan
pasti di harus kan untuk memiliki catatan/laporan meskipun sesederhana mungkin,
karena adanya pembukuan tersebut akan memudahkan masyarakat/pelaku bisnis untuk
mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar agar dapat dikerahui secara rinci
keuntungan dan kerugian yang di dapatkan.
1.2 Perumusan Masalah
Didalam manajemen
mengelola perusahaan pasti memerlukan pencatatan/laporan, pencatatan ini adalah
dimana kita akan mencatat setiap pemasukan atau pengeluaran yang dilakukan oleh
suatu perusahaan, pencatatan sangat penting dilakukan oleh suatu perusahaan
agar lebih mudah untuk mengetahui mereka untung atau rugi meskipun pencatatan
itu di lakukan secara sederhana .
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi pencatatan
sederhana
b. Untuk mengetahui apa saja yang harus ada di
pencatatan sederhana
c. Untuk mengetahui bagaimana pencatatan
sederhana
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
pencatatan Keuangan
Merupakan hasil akhir dari suatu proses
pencatatan, yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.2 Tujuan dibuat
pencatatan keuangan
1. Mengetahui kondisi
keuangan bisnis yang dijalankan
·
Berapa uang yang kita punya saat ini dari bisnis
·
Untung atau rugi usaha ini, berapa nilai untung/ruginya.
2. Mencegah Bisnis Mati
·
Dengan mengetahui kondisi keuangan, maka kita bisa melakukan pencegahan
sedini mungkin.
·
Mengetahui posisi uang kas-nya sudah minim. jadi, misalnya ; tidak tambah
beli stock jualan dulu.
·
Banyak bisnis mati bukan karena tidak ada penjualan tapi tidak ada uang
kas, untuk beli bahan baku dsb.
3. Sebagai bahan/dasar
dokumen untuk :
·
Melakukan proses akuntansi
·
Jika nanti suatu saat, sudah memiliki sumber daya (uang dan personal) untuk
melakukan pembukuan akuntansi, maka sudah tersedia dokumennya untuk di
pindahkan ke pembukuan yang benar dan betul sesuai kaidah akuntansi. Untuk
kepentingan perhitungaan pajak-pajak yang dibayarkan sesuai karena ada
dokumennya.
·
Dokumen pendukung untuk mengajukan dana kredit Jika mengajukan kredit maka,
maka dokumen keuangannya sudah siap atau tinggal di improve sedikit lagi.
Laporan Keuangan merupakan hasil dari
suatu kombinasi sifat berbagai data, yaitu:
·
Fakta-fakta yang telah dicatat (record fact)
·
Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting
convention and postulate)
·
Pendapat pribadi (personal judgment)
2.3 Bentuk pencatatan
Keuangan
1. Neraca
Sering disebut balance sheet, merupakan suatu laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya saat tutup buku, yang
terdiri dari Aktiva, Hutang, dan Modal.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan yang menunjukkan seluruh pengasilan dan biaya dari suatu unit
usaha dalam periode tertentu. Laporan ini terkadang disebut Laporan Pendapatan
atau Penghasilan
2.4 Hubungan Neraca
dan pencatatan Rugi Laba
1.
Neraca
Neraca penting dibuat setidaknya setahun
sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal
perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang
serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai
aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset perusahaan bisa
bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas menjadi berkurang
atau bertambah, dan lain-lain. Nilai perusahaan bisa saja bertambah atau
berkurang karenaperusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
2.
Laporan Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tersebut,
dapat membuat laporan rugi laba. Laporan rugi laba ini berisi pendapatan
dikurangi dengan biaya-biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami
keuntungan atau mungkin mengalami kerugian. Perlu diingat mengeluarkan faktor
aset, modal, barang, dan utang dari laporan keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan
metode garis lurus. Asumsi metode
ini: menganggap sebuah barang mempunyai
masa pakai tertentu dan nilai penyusutannya adalah pembagian antara harga
pembeliannya dengan masa pakainya.
Bila hasilnya ternyata rugi, dapat
mengevaluasi peyebab kerugiannya. Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab
kerugian tersebut dapat diatasi atau malah harus menutup usaha tersebut untuk
mencegah kerugian lebih lanjut.
2.5
Metode dan Teknik Analisa
· Analisa
perbandingan Laporan Keuangan
· Trend
atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan
· Analisa
sumber dan penggunaan modal
· Analisa
sumber dan penggunaan kas
· Analisa
Ratio
· Analisa
break even
BAB III
PENUTUP
3.1 Komentar
kita
mengetahui betapa pentingnya untuk pencatatan/laporan bagi perusahaan yang
sederhana maupun perusahaan yang sudah besar karena konsep ini merupakan salah
satu konsep yang sangat penting untuk kemajuan suatu perusahaan, dimana kita
telah mengetahui konsep ini bisa di bilang kuncinya karena di dalamnya kita
mengetahui laba atau kerugian suatu perusahaan.
No comments:
Post a Comment